Sifat yang diperlukan dari bubuk dempul

Memproduksi bubuk dempul berkualitas tinggi memerlukan pemahaman sifat-sifatnya dan memastikan bahwa bubuk tersebut memenuhi standar kinerja dan aplikasi tertentu. Dempul, juga dikenal sebagai dempul dinding atau pengisi dinding, adalah bubuk semen putih halus yang digunakan untuk mengisi cacat pada dinding yang diplester, permukaan beton, dan pasangan bata sebelum dicat atau dipasang wallpaper. Fungsi utamanya adalah untuk menghaluskan permukaan, mengisi retakan dan memberikan dasar yang rata untuk pengecatan atau finishing.

1. Bahan bubuk dempul:
Bahan pengikat: Bahan pengikat pada bubuk dempul biasanya terdiri dari semen putih, gipsum atau campuran keduanya. Bahan-bahan ini memberikan daya rekat dan kohesi pada bedak, memungkinkannya menempel pada permukaan dan membentuk ikatan yang kuat.

Pengisi: Pengisi seperti kalsium karbonat atau bedak sering ditambahkan untuk meningkatkan tekstur dan volume dempul. Bahan pengisi ini berkontribusi terhadap kehalusan dan kemampuan kerja produk.

Pengubah / Aditif: Berbagai aditif dapat ditambahkan untuk meningkatkan sifat spesifik bubuk dempul. Contohnya termasuk selulosa eter untuk meningkatkan retensi air dan kemampuan proses, polimer untuk meningkatkan fleksibilitas dan adhesi, dan pengawet untuk mencegah pertumbuhan mikroba.

2. Sifat-sifat yang diperlukan dari bubuk dempul:
Kehalusan: Bubuk dempul harus memiliki ukuran partikel yang halus untuk memastikan pengaplikasian halus dan permukaan akhir seragam. Kehalusan juga membantu daya rekat dan pengisian cacat yang lebih baik.

Adhesi: Dempul harus melekat dengan baik pada berbagai substrat seperti beton, plester, dan pasangan bata. Daya rekat yang kuat memastikan dempul menempel kuat ke permukaan dan tidak akan terkelupas atau terkelupas seiring waktu.

Kemampuan Kerja: Kemampuan kerja yang baik sangat penting untuk memudahkan pengaplikasian dan pembentukan dempul. Ini harus halus dan mudah diaplikasikan tanpa terlalu banyak usaha, mengisi celah dan lubang secara efektif.

Ketahanan Penyusutan: Serbuk dempul harus menunjukkan penyusutan minimal saat mengering untuk mencegah terbentuknya retakan atau celah pada lapisan. Penyusutan yang rendah memastikan hasil akhir yang tahan lama.

Ketahanan Air: Meskipun bubuk dempul terutama digunakan untuk aplikasi di dalam ruangan, bubuk dempul tersebut tetap harus memiliki tingkat ketahanan air tertentu untuk menahan paparan kelembapan dan kelembapan sesekali tanpa kerusakan.

Waktu pengeringan: Waktu pengeringan bubuk dempul harus masuk akal agar pekerjaan pengecatan atau finishing dapat diselesaikan tepat waktu. Formula yang cepat kering diinginkan untuk penyelesaian proyek yang lebih cepat.

Kemampuan untuk diamplas: Setelah kering, dempul harus mudah diampelas agar permukaannya halus dan rata untuk pengecatan atau pelapis dinding. Sandabilitas berkontribusi terhadap kualitas dan penampilan akhir secara keseluruhan.

Ketahanan Retak: Serbuk dempul berkualitas tinggi harus tahan terhadap retak, bahkan di lingkungan di mana fluktuasi suhu atau pergerakan struktur dapat terjadi.

Kompatibilitas dengan cat: Bubuk dempul harus kompatibel dengan berbagai jenis cat dan pelapis, memastikan daya rekat yang tepat dan daya tahan jangka panjang dari sistem lapisan atas.

VOC Rendah: Emisi senyawa organik yang mudah menguap (VOC) dari bubuk dempul harus diminimalkan untuk mengurangi dampak lingkungan dan menjaga kualitas udara dalam ruangan.

3. Standar mutu dan pengujian:
Untuk memastikan bahwa bubuk dempul memenuhi standar kinerja dan kinerja yang disyaratkan, produsen biasanya mematuhi peraturan industri dan melakukan pengujian yang ketat. Langkah-langkah pengendalian kualitas yang umum meliputi:

Analisis ukuran partikel: Menguji kehalusan bubuk menggunakan teknik seperti difraksi laser atau analisis saringan.

Uji adhesi: Nilai kekuatan ikatan dempul ke berbagai media melalui uji tarik atau uji pita.

Penilaian Penyusutan: Ukur perubahan dimensi dempul selama pengeringan untuk menentukan karakteristik penyusutan.

Uji Ketahanan Air: Sampel dikenakan pengujian perendaman air atau ruang kelembaban untuk mengevaluasi ketahanan kelembaban.

Evaluasi waktu pengeringan: Pantau proses pengeringan dalam kondisi terkendali untuk menentukan waktu yang diperlukan agar proses pengeringan sempurna.

Uji Ketahanan Retak: Panel berlapis dempul dikenai simulasi tekanan lingkungan untuk mengevaluasi pembentukan dan perambatan retakan.

Pengujian Kompatibilitas: Menilai kompatibilitas dengan cat dan pelapis dengan mengaplikasikannya di atas dempul dan mengevaluasi daya rekat dan kualitas hasil akhir.

Analisis VOC: Menghitung emisi VOC menggunakan metode standar untuk memastikan kepatuhan terhadap batasan peraturan.

Dengan mematuhi standar kualitas ini dan melakukan pengujian menyeluruh, produsen dapat memproduksi dempul yang memenuhi persyaratan kinerja yang disyaratkan dan memberikan kinerja yang andal dalam berbagai aplikasi konstruksi dan penyelesaian akhir.

Sifat bubuk dempul sedemikian rupa sehingga secara efektif mengisi cacat dan memberikan permukaan yang halus untuk pengecatan atau finishing. Produsen harus hati-hati mempertimbangkan komposisi dan formulasi bubuk dempul untuk memastikan bahwa bubuk tersebut menunjukkan sifat-sifat yang diperlukan seperti daya rekat, kemampuan kerja, ketahanan terhadap penyusutan, dan daya tahan. Dengan mematuhi standar kualitas dan pengujian yang ketat, bubuk dempul berkualitas tinggi diproduksi untuk memenuhi kebutuhan para profesional konstruksi dan pemilik rumah.


Waktu posting: 22 Februari 2024